Ulat Api, Si Cantik Yang Berbahaya


Add caption
Jika Anda melihat gambar di atas, maka beberapa dari Anda akan menebak, bahwa inilah Ulat Api! Sesuai dengan namanya, ulat ini sanggup mengakibatkan luka pada kulit yang berasa panas, mirip sensasi terjilat api. Ulat ini pun seperti mempunyai magnet yang mampu menembus poro-pori kulit melalui baju. Di beberapa negara, misalnya Indonesia, ulat api
dikenal sebagai serangga ‘hama’, terutama pada tanaman perkebunan, misalnya kelapa, kelapa sawit, beberapa tanaman buah-buahan (rambutan, mangga, dan sebagainya). Dan, ulat ini ditakuti pula karena dampak sengatannya tersebut. Bagaimana tidak, ulat yang lebih menyukai bagian bawah daun dan pucuk ini sering tidak terlihat dari atas, apalagi beberapa spesies berwarna hijau, mirip warna daun. Dan begitu tangan mencoba untuk meraih buah-buah di antara daun-daun tersebut, maka kemungkinan kulit kita bersentuhan dengan duri-duri beracun ulat ini sangat besar.

Ulat api termasuk ke dalam famili Limacodidae, ordo Lepidoptera (bangsa ngengat). Ulat ini ‘tidak berkaki’ atau apoda, meskipun jika diperhatikan dengan lebih jeli, di bagian ventral tubuhnya terdapat bangunan mirip mangkuk pengisap. Salah satu genus ulat api, yaitu Chalcocelis bertubuh mirip buah kolang-kaling, tanpa satupun duri beracun, berwarna putih kehijau-hijauan, dan tidak berkaki. Itulah sebabnya, genus ini disebut secara umum sebagai Ulat Kolang-kaling. Pupa ulat api berbentuk bulat mirip telur, berwarna coklat tua, dan bertekstur agak keras, dan melekat pada daun. Ngengat berwarna coklat kusam. Duri ulat api ternyata cukup ampuh menahan serangan dari musuh alami di alam.

Beberapa spesies ulat api, misalnya Acharea stimulea sanggup menahan serangan tawon predator Polistes dan beberapa upaya parasitasi oleh beberapa jenis parasitoid. Namun, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa musuh alami yang paling potensial di alam adalah patogen, yang tentunya tidak terpengaruh oleh ada tidaknya duri beracun pada tubuhnya bukan?

Gejala serangan
Helaian daun berlubang atau habis sama sekali sehingga hanya tinggal tulang daun. Gejala ini dimulai dari daun bagian bawah. Dalam kondisi yang parah tanaman akan kehilangan daun sekitar 90%. Pada tahun pertama setelah serangan dapat menurunkan produksi sekitar 69% dan sekitar 27% pada tahun kedua.

Jenis-jenis Ulat Api :

Ulat api Setothosea asigna
S. asigna merupakan jenis ulat api yang terpenting pada tanaman kelapa sawit. Ulat ini berwarna hijau kekuningan dengan bercak-bercak yang khas di punggungnya dengan panjang 30-36 mm dan lebarnya 14 mm. Jumlah ulat 5-10/pelepah merupakan populasiyang sudah kritis dan sudah harus dikendalikan.

Ulat api Ploneta (Darna) diducta
Ulat D. diducta berwarna kelabu hingga coklat kemerahan dengan garis kekuningan di punggung membentuk semacam jaring, dan memiliki bercak hitam berbentuk segi tiga sama sisi. Ulat berukuran panjang 15-18 mm dan lebar 7-13 mm. Jumlah ulat 10- 20/pelepah merupakan populasi yang sudah kritis.

Ulat api Ploneta (Darna) bradleyi
Ulat P. badraleyi berwarna gelap pada bagian punggungnya dengan garis putih kekuningan pada bagian samping. Pada bagian tengah punggung terdapat bercak kuning. Jumlah ulat 30/pelepah merupakan populasi kritis. Ulat jenis ini biasanya sudah terkendali dengan sendirinya oleh parasit dan predator.

Ulat api Setora nitens
S. nitens berwarna hijau kekuningan, panjangnya mencapai 40 mm, mempunyai 2 rumpun bulu kasar di kepala dan dua rumpun di bagian ekor. Jumlah ulat 5-10/pelepah merupakan populasi kritis.

BACA JUGA:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar